Gambar Ilustrasi |
Tim pembebasan lahan Tol Bakauheni-Terbanggi Besar (Tol Lampung)
mulai melakukan penyiapan lahan yang akan digunakan sebagai lokasi pembangunan
pertama (groundbreaking) dengan menebangi ratusan bahkan ribuan pohon karet
diatas lahan seluas 2,4 hektare milik PTPN 7 di Sabah Balau, Jati Agung,
Lampung Selatan.
“Surat penetapan lokasi di lahan milik PTPN 7, sudah diteken sama Pak Gubernur,” ujar Asisten II Setdaprov Lampung Adeham yang juga Ketua Tim Pembebasan Lahan, seperti dilansir duajurai.com Rabu, 15/4/2015.
“Surat penetapan lokasi di lahan milik PTPN 7, sudah diteken sama Pak Gubernur,” ujar Asisten II Setdaprov Lampung Adeham yang juga Ketua Tim Pembebasan Lahan, seperti dilansir duajurai.com Rabu, 15/4/2015.
Adeham mengatakan, lahan PTPN 7 yang terpakai untuk tol yakni
seluas 50,4 hektare akan diganti oleh pemerintah, mulai dari tanam tumbuh,
hasil karet, hingga tanahnya.”Bahkan proses penilaian ganti rugi untuk tanah di
PTPN 7 ini tidak berbeda dengan masyarakat sekitarnya. Tanah dan karetnya
diganti sama seperti dengan masyarakat, mengenai harganya kami belum tahu,”
ujar dia.
Adeham berharap Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat
dapat mempercepat proses pembentukan tim penilai (appraisal) agar proses
pembangunan tol segera dilakukan. Menurut dia, proses ganti rugi lahan tol ini
nantinya akan dilakukan per segmen. Misalnya, untuk tahap awal akan dilakukan
ganti rugi lahan milik PT ASDP dan masyarakat untukgroundbreaking di Bakauheni,
serta lahan milik PTPN 7 di Sabahbalau. Selanjutnya baru lahan-lahan lain yang
terkena pembangunan tol.
“Sesuai target, pembebasan lahan akan diselesikan dalam empat
bulan. Lahan itu kan tidak bisa dibangun tol kalau belum diganti rugi, karena
itu nantinya pengerjaan langsung berlanjut,” kata dia. Dia juga optimistis
setelah groundbreaking, pembangunan jalan tol akan berlanjut hingga 140 km.
Jika tidak ada kendala, pembangunan dapat diselesaikan selama dua hingga tiga
tahun. “Kalau target itu tercapai, Lampung akan memecahkan rekor pengerjaan tol
sepanjang sejarah pembangunan tercepat di Indonesia. Makanya saya sering
lobi-lobi pusat, bolak-balik ke Jakarta, negosiasi supaya Lampung ini
diperhatikan,” kata dia.
Sebelumnya, pembangunan Tol Lampung akan melintasi tiga
Kabupaten yakni Kabupaten Lampung Selatan, Pesawaran dan Lampung Tengah dengan
total 16 Kecamatan dan 71 Desa. Jalur-jalur itu yakni Kecamatan Bakauheni
melintasi Desa Bakauheni, Klawi dan Hatta. Kecamatan Penengahan (Pisang-Sukabaru-Penengahan-Tataan-Banjarmasin-Klaten-Ruang
Tengah-Kelau-Rawi-Kuripan-Taman Baru). Kalianda (PTP X dan Munjuk Sempurna).
Way Panji (Sidomakmur dan Sidoarjo). Kecamatan Sidomulyo
(Sidowaluyo-Sidodadi-Sidorejo-Seloretmo-Sidomulyo-Campang Tiga). Candipuro (Way
Gelang dan Desa Sinar Rantau Minyak). Ketibung ( Tanjungan- Tanjung
Agung-Tanjungratu-Sukajaya-Pardasuka). Merbau Mataram (Desa Karang Raja dan
Merbau Mataram). Tanjung Hintang (Sinar Ogan-Serdang-Galih
Lurik-Sukanegara-Lematang-Sukabumi-Sabah Balau).
Jati Agung meliputi Desa Way Hui- Jati Mulyo dan Fajar Baru.
Kecamatan Natar (Sidosari-Merak Batin-Tanjungsari-Bumi Sari-Candi Mas-Branti
Raya-Banjar Negeri dan Mandah. Sedangkan di Kabupaten Pesawaran hanya kecamatan
Tegineng meliputi Desa Kejadian-Kota Agung-Negara Ratu dan Wates.
No comments:
Post a Comment