Thursday, March 26, 2015

Istilah hubungan kekerabatan orang Lampung

Oleh : Zainudin Hasan,SH,MH*

Dokumentasi Pribadi, 16 Desember 2009
Dalam sistem kekerabatan orang Lampung Pepadun, dalam hal ini Lampung Sungkai Marga Bungamayang* memiliki pengelompokan nama kekerabatan berdasarkan hubungan persaudaraan dan pertalian darah baik dari pihak Bapak, pihak Ibu, pihak Kakak, adik dan seterusnya yang memiliki nama dan sebutan tersendiri.
Kelompok kerabat memiliki peran dan fungsi masing-masing yang cukup signifikan dalam sistem sosial adat dan acara adat, sehingga apabila ada salah satu kelompok atau kerabat tersebut tidak ada maka untuk melengkapi “ritual adat” dikenal adanya Pemuarian dan angkon-angkonan (mengangkat saudara).
Nama-nama kelompok kerabat tersebut adalah sebagai berikut :
-->
  1. Kelama : Mehani Induk ( Saudara laki-laki Ibu dan keturunannya)
  2. Kemaman : Puwari Bapak ( Saudara laki-laki Bapak dan keturunannya)
  3. Keminan : 
    1. Kelepah Induk (Saudara perempuan Ibu)
    2. Nakbay Bapak (Saudara perempuan Bapak) 
  1. Kenubi : Anak-anak kelepah Induk (Anak-anak dari saudara perempuan Ibu)
  2. Kelepah : Saudara antara perempuan
  3. Puwari : Saudara antara laki-laki
  4. Nakbai : Saudara perempuan
  5. Mehani : Saudara laki-laki
  6. Benulung : Anak-anak nakbai Bapak (Anak-anak dari saudara perempuan Bapak)
  7. Lebu : Kelama Bapak (Saudara laki-laki Nenek)
  8. Pirul : Anak perempuan Ibu dan Bapak yang telah berkeluarga, Keluarga pihak anak perempuan yang sudah berkeluarga termasuk suaminya
  9. Lakau : Kakak atau adik laki-laki Istri
  10. Lah : Adek laki-laki Suami
  11. Maru : Ngemian kelepah Maju (Suami saudara perempuan istri)
  12. Sabay : Hubungan kekerabatan keluarga karena pertalian pernikahan anak (Besan)
  13. Anak mantu : Istri dari anak
  14. Anak ngemian : Suami dari anak
  15. Uyang : Saudara perempuan suami
  16. Umpu : Cucu
  17. Tuyuk : Anak cucu (Cicit)
  18. Embay : Nenek
  19. Bakas : Kakek
  20. Ngemian : Suami
  21. Maju : Istri
  22. Meruwai : Istri suami (apabila suami memiliki lebih dari satu istri)
Berbeda dengan suku-suku lainnya di Indonesia pada umumnya, suku Lampung memiliki banyak sekali panggilan khas terhadap hubungan persaudaraan dimana panggilan-panggilan tersebut menunjukkan kedudukannya dalam sistem adat dan keluarga. Jika dalam suku Jawa untuk semua laki-laki biasa dipanggil Mas dan untuk perempuan biasa dipanggil Mba, Paklek, Pakde dan Bulek, Bude untuk Paman dan Bibi, Suku Padang untuk laki-laki dipanggil Uda dan untuk perempuan dipanggil Uni, Sunda dengan Akang dan Teteh, Surabaya Cak, Bali Bli, Makasar Daeng dan seterusnya. Tidak begitu dengan suku Lampung, selain heterogennya panggilan nama juga dipengaruhi oleh kedudukannya dalam sistem keluarga misalnya karena anak tertua laki-laki, tingkat hubungan kekerabatan dengan Ibu atau Bapaknya dan sebagainya, sehingga panggilan untuk kakak pertama dengan kakak kedua berbeda panggilannya, panggilan untuk Kelama berbeda dengan panggilan untuk Benulung, untuk Kemaman berbeda Kenubi dan seterusnya. Untuk itu kedepan topik pembahasan selanjutnya saya akan berusaha mengupas mengenai istilah-istilah panggilan dalam hubungan kekerabatan keluarga masyarakat Lampung.
Salam, Tabik.

*Dosen Hukum Adat, Universitas Bandar Lampung
*Catatan: Saya mengulas istilah hubungan kekerabatan orang Lampung Pepadun Wabilkhusus Lampung Sungkai Marga Bungamayang yang bisa saja berbeda istilah dalam tiap Marga atau antara Lampung Pesisir dan Pepadun.

No comments:

Post a Comment